Kamis, 29 Oktober 2009

TSUNAMI DAN PERINGATAN

GELOMBANG-gelombang laut raksasa terbesar akibat gempa bumi yang tercatat dalam sejarah, oleh bangsa Jepang diberi nama "tsunami" dan “hungtao” oleh bangsa Cina. Adalah yang pernah terjadi di Laut Tengah sebelah timur, tepatnya pada tanggal 21 Juli 365 M dan menewaskan ribuan orang di kota Iskandariyah, Mesir.
Tanggal 1 November 1775. Gelombang samudra Atlantik yang mencapai ketinggian 6 meter yang meluluhlantakkan pantai-pantai Portugal, Spanyol dan Maroko.
Tanggal 27 Agustus 1883: Gunung berapi Krakatau di Indonesia meletus dan gelombang tsunami yang menyapu pantai-pantai Jawa dan Sumatera menewaskan 36.000 orang. Letusan gunung berapi tersebut sungguh dahsyat sehingga selama bermalam-malam langit bercahaya akibat debu lava berwarna merah.
Tanggal 15 Juni 1896: "Tsunami Sanriku" menghantam Jepang. Tsunami raksasa berketinggian 23 meter tersebut menyapu kerumunan orang yang berkumpul dalam perayaan agama dan menelan 26.000 korban jiwa.
Tanggal17 Desember 1896: Tsunami merusak bagian pematang Santa Barbara di California, Amerika Serikat, dan menyebabkan banjir di jalan raya utama.
Tanggal 31 Januari 1906: Gempa di samudra Pasifik menghancurkan sebagian kota Tumaco di Kolombia, termasuk seluruh rumah di pantai yang terletak di antara Rioverde di Ekuador dan Micay di Kolombia; 1.500 orang meninggal dunia.
Tanggal 1 April 1946: Tsunami yang menghancurkan mercu suar Scotch Cap di kepulauan Aleut beserta lima orang penjaganya, bergerak menuju Hilo di Hawaii dan menewaskan 159 orang.
Tanggal 22 Mei 1960: Tsunami berketinggian 11 meter menewaskan 1.000 orang di Cili dan 61 orang di Hawaii. Gelombang raksasa melintas hingga ke pantai samudra Pasifik dan mengguncang Filipina dan pulau Okinawa di Jepang.
Tanggal 28 Maret 1964: Tsunami "Good Friday" di Alaska menghapuskan tiga desa dari peta dengan 107 warga tewas, dan 15 orang meninggal dunia di Oregon dan California.
Tanggal 16 Agustus 1976: Tsunami di Pasifik menewaskan 5.000 orang di Teluk Moro, Filipina. Tangga 17 Juli 1998: Gelombang laut akibat gempa yang terjadi di Papua New Guinea bagian utara menewaskan 2.313 orang, menghancurkan 7 desa dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Tanggal 26 Desember 2004: Gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter dan gelombang laut raksasa yang melanda enam negara di Asia Tenggara menewaskan lebih dari 156.000 orang.
Tsunami besar yang pernah terjadi dalam sejarah, adalah bencana alam dikarenakan adanya pergerakan lantai dasar samudra merupakan syarat terjadinya tsunami. Dengan kata lain, semakin besar perpindahan lempeng kerak bumi di lantai dasar samudra, semakin besar jumlah air yang digerakkannya, dan hal ini akan menambah kedahsyatan tsunami.
Hal lain yang meningkatkan daya rusak tsunami adalah struktur pantai yang diterjangnya: Selain faktor seperti bentuk pantai yang berupa teluk atau semenanjung, landai atau curam, bagian dari pantai yang selalu berada di dalam air mungkin saja memiliki struktur yang dapat menambah kedahsyatan gelombang pembunuh.
Dalam pernyataan lain, yang memperjelas bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan tidak dapat dianggap sebagai jalan keluar sempurna, Dudley mengatakan bahwa Amerika dan Jepang telah mendirikan perangkat pemantau paling mutakhir di Samudra Pasifik, tapi seluruh perangkat ini memiliki tingkat kesalahan lima puluh persen.
Peringatan
Gempa bumi yang membahayakan dan maupun yang tidak membahayakan, merupakan peringatan Sang Khalik kepada hamba-hambanya yang melampaui batas dan banyak berbuat dosa. Dengan harapan, agar mereka sadar dan segera kembali ke jalan yang benar seraya bertaubat kepada Rob-nya, dengan taubat an-nashuhah.
Ada banyak cara Tuhan untuk menyadarkan umat manusia yang melampaui batas dan banyak dosa misalnya, Sang Khalik memperdengarkan suara petir yang menggelagar di angkasa luas, segenap manusia ketakutkan karenanya. Termasuk gempa bumi yang terkini di Tasikmalaya, berlangsung Rabu tanggal 2 September 2009, sekitar pukul 14.55 WIB berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR). Gempa tersebut, mengguncang kawasan Jawa Barat, Yogyakarta, Jateng, Jakarta dan Banten.
Jawa Barat menjadi daerah yang mengalami kerusakan terparah dan menelan kerugian yang tidak sedikit, sejumlah sarana publik, ratusan rumah penduduk hancur dan bahkan tidak sedikit penduduk tewas seketika. Sejumlah wanita menjanda secara tiba-tiba, demikian pula sebaliknya banyak pria yang menduda seketika, dan sejumlah anak manusia yang menjadi anak yatim piatu karena kehilangan orang tua.
Bencana alam yang datangnya secara tiba-tiba menunjukkan, Sang Khalik Maha Agung dan manusia makhluk yang lemah dan sangat kecil jika dibandingkan dengan kebesaran Rob-nya. Sebelum datangnya gempa sebagian wilayah di negeri ini sudah menggunakan alat teknologi canggih, sebagai upaya penanggulangan gempa secara dini. Seperti halanya Negara-negara maju di dunia ini, sebutlah Amerika Serikat, Jepang, Cina dan negara maju lainnya. Namun ketika tsunami datang, ternyata alat pendeteksi yang mereka banggakan tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi dahsyatnya tsunami.
Dari abad ke-20, ditengarai sebagai "abad bencana alam", hingga kini, telah terjadi sejumlah bencana alam besar seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin tornado, badai, angin topan, angin puyuh, dan banjir, disamping tsunami, dan semua ini telah menimpakan kerusakan parah dan merenggut nyawa jutaan manusia. Ketika seseorang memikirkan fenomena luar biasa ini, dapat dipahami bahwa hal ini memiliki kemiripan dengan fenomena alam yang dinyatakan sebagai pertanda masa awal dari Zaman Akhir.
Menurut apa yang dinyatakan dalam hadits, Zaman Akhir adalah suatu masa yang akan datang menjelang terjadinya hari kiamat, dan ketika nilai-nilai Al Qur'an tersebar luas ke masyarakat. Tahap pertama dari Zaman Akhir adalah di kala manusia menjauhkan diri dari nilai-nilai ajaran agama, ketika peperangan semakin meningkat, dan fenomena alam luar biasa terjadi.
Demikianlah, di dalam sejumlah hadits, kota-kota dan bangsa-bangsa yang dilenyapkan dari lembaran sejarah dikabarkan sebagai tanda-tanda Zaman Akhir. Dalam hadits-hadits yang mengupas masalah tersebut Nabi kita menyatakan:
"Saat (Hari akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi menjadi sering terjadi." (Bukhari) "Peristiwa-peristiwa besar akan terjadi di masanya [Imam Mahdi]." (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi'alamat al-Mahdi al-Muntazar, h. 27)
Ada dua peristiwa besar sebelum hari Kiamat ... dan kemudian tahun-tahun gempa bumi. (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah (r.a ) "Banyak peristiwa yang begitu menyedihkan akan terjadi di masanya [Imam Mahdi]." (Imam Rabbani, Letters of Rabbani, 2/258)
Di tahap kedua Zaman Akhir, Allah akan membebaskan manusia dari kebobrokan akhlak dan peperangan melalui Imam Mahdi. Di masa ini, yang dikenal sebagai Zaman Keemasan, peperangan dan pertikaian akan berakhir, dunia akan dipenuhi oleh kemakmuran, keberlimpahan dan keadilan, dan nilai-nilai ajaran Islam akan melingkupi bumi dan diamalkan secara luas.
Masa seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dengan izin Allah, tetapi akan berlangsung sebelum hari kiamat. Tahap ini sekarang tengah menunggu saatnya yang ditentukan oleh Allah.Segala sesuatu di bawah kendali Allah. Orang-orang beriman yang memahami kebenaran ini dan yang memiliki keimanan tulus kepada Allah, berserah diri kepada Tuhan kita dengan pemahaman bahwa mereka tengah mengikuti takdir mereka. Allah telah mengatur segala sesuatu dengan sempurna, hingga rinciannya yang terkecil, sejak penciptaan bumi hingga Hari Kiamat.
Segala sesuatu dicatat dalam kitab "Lauh Mahfuz". Segala sesuatu telah terjadi dalam satu waktu dalam pandangan Allah, Yang tidak terikat oleh ruang ataupun waktu, dan ruang serta waktu dari setiap peristiwa telah ditetapkan. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah ayat: "Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui." (Al Qur'an, surat Al An'aam, 6:67)***. (Dari internet dan sumber lain)
H. Mansyur, anggota asosiasi guru penulis PGRI Provinsi Jawa Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar