Kamis, 29 Oktober 2009

MEMAKSIMALKAN FUNGSI OTAK

BAHWASANYA Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. 95: 4). Hal ini. karena pada diri manusia banyak hal yang membedakan dengan makhluk lainnya. Manusia memiliki postur tubuh yang sangat bagus lagi rupawan, akal sehat dan otak yang sangat luar biasa. Hingga kini, teknologi super canggih pun seperti computer, tak akan mampu mengalahkan kehebatan otak manusia.
Robert Eintein “Sang genius”, adalah sosok manusia yang kemampuan otaknya sangat luar biasa. Menurut pakar ilmuwan, Eintein kemampuan otaknya lebih kurang dari 10%. Sedangkan manusia pada umumnya tidak lebih dari 5% kemampuan otaknya, dan selebihnya 95% lainnya pergi ke liang lahad. Jadi, kabanyakan manusia kemampuan otaknya sangat rendah atau belum berfungsi secara maksimal. Padahal, menjadi genius seperti Eintein adalah hak setiap anak cucu Nabi Adam as. Lalu, bagaimana cara memaksimalkan fungsi otak anak-anak kita hingga 10% menuju genius seperti otak Eintein ?
Fungsi otak
Para medis jaman dahulu beranggapan, bahwa fungsi otak kanan dan otak kiri belum maksimal, dan juga telah ditemukan perbedaan fungsi kedua otak tersebut. Selanjutnya, perbedaan fungsi otak kanan dan kiri tidak hanya menjadi ilmu pengetahuan yang diakui bersama oleh praktisi para medis pada umumnya. Bahkan, justru menjadi sebuah cabang disiplin ilmu pengetahuan yang secara khusus untuk diteliti.
Fungsi otak kiri adalah, untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa, dan menghitung. Alias bertanggung jawab terhadap Intelligence Quotient (IQ) seseorang. Jika seseorang dengan otak kiri yang lebih dominan, terlihat lebih egois, mementingkan diri sendiri, gampang iri hati, sombong dan lain sebagainya.
Sedangkan otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian, dan lain sebagainya. Alias otak kanan bertangung jawab terhadap emotion Quotient (EQ). Seseorang yang otak kanannya lebih dominan biasanya, sangat perasa dan kurang dalam kemampuan manajerial.
Saat ini, pendidikan yang dikembangkan di sekolah-sekolah lebih mengutamakan otak kiri. Akhirnya, kebanyakan dari kita tidak percaya adanya indra intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum, otak kanan kurang berfungsi karena tertekan oleh otak kiri.
Padahal, otak kanan dan otak kiri, dapat berfungsi secara maksimal jika otak tengah (midbrain) difungsikan. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan, sehingga kemampuan prediksi, daya ingat, daya seni, kemampuan refleksi tidak hanya bisa berkembang, tetapi justru kemampuan manajerial dan pemahaman mereka terpelihara dengan baik. Orang seperti ini, biasanya memiliki rasa kasih sayang, kerukunan, mencintai kepada orang tua sendiri, orang yang lebih tua dan bahkan memiliki tingkat kecerdasan.
Mengaktifkan otak tengah
Ada banyak cara dalam mengaktifkan otak tengah, dan masing-masing cara mendapatkan hasil yang berbeda. Genius Mind Consultancy (GMC), adalah sebuah terobosan baru saat ini, dan hasilnya sangat luar biasa dalam mengaktifkan otak tengah. Hal ini, karena GMC dalam pelatihan menggunakan teknologi computer yang modern melalui kalobarasi, audio dan kemanjuran musik.
Setelah anak mengikuti pelatihan dalam mengaktifkan otak tengah, selama dua hari atau lebih kurang 12 jam. Saat itu, otak tengah anak sudah mulai teraktivitasi untuk seumur hidup. Saat itu, anak sangat enjoy, memiliki rasa percaya diri, dan bahkan orang tua merasa sangat senang menyaksikan anaknya semangat dalam belajar. Kondisi anak seperti itu, adalah titik awal pasca mengikuti pelatihan pengaktifan otak tengah. Namun, pasca pelatihan. Jika anak tidak berlatih menutup mata seperti ketika pelatihan secara teratur, maka lambat atau cepat otak kanannya kembali seperti semula dalam kondisi tertidur dan tidak mampu melihat.
Perihal itu, pasca pelatihan diperlukan latihan secara teratur minimal 15 s.d 30 menit setiap hari agar fungsi otak tengah bisa melihat dan tetap stabil. Kestabilan fungsi otak tengah manakala anak mampu mengenal warna, mengenal huruf, membaca, mengenal benda-benda dalam kondisi menutup mata.
Tidak sedikit orang tua berhenti melatih anaknya ketika mencapai titik stabil, mereka tidak mengetahui bahwa pada diri anak terdapat sejumlah potensi yang dapat dikembangkan. Adalah seorang anak yang sudah menggunakan otak tengahnya, humanioranya sangat bagus, suka menolong, pandai bergaul, prestasi belajarnya meningkat. Dan bahkan lebih dari itu, anak dapat menggunakan kemampuan Extra Sensory Perception (ESP), misalnya mereka dapat memprediksi cuaca besok pagi, sehingga dapat merencanakan bagaimana jika keluar rumah.
Agar si anak dapat menggapai kemampuan ESP-nya, diperlukan latihan fungsi otak tengah yang secara terus menerus, dengan cara menutup mata seperti halnya ketika mengikuti pelatihan perdana. Karena hanya latihan menutup matalah bisa menembus pandang, kemudian membuka tutup mata dalam berlatih juga dapat menembus pandang. Dengan latihan secara teratur dan intensif anak akan mencapai indera ESP. Dan pada klimaksnya, kemampuan anak akan memasuki target dominasi dengan otak tengah. Inilah yang dinamakan talenta, mereka dapat berubah secara radikal menjadi insan baru di jaman modern.
Untuk mengaktifkan fungsi otak tengah, peranan tua sangat strategis dan tidak boleh dinafikkan. Adalah anak berasal dari orang tua, karena ayah dan ibu lahirlah si buah hati. Anak lahir dari rahim ibu, rahim adalah nama yang diambilkan dari asma Allah yang artinya Maha Kasih Sayang. Perihal itu, dalam mengaktifkan fungsi otak tengah diperlukan perasaan aman dan percaya diri pada diri anak dari perlakuan orang tua.
Dari segi bahasa, sangat menentukan akan keberhasilan anak. Perihal itu, orang tua jangan pelit memberikan pujian kepada anak. Pujilah ketika mereka melakukan hal-hal yang positif, dan berilah hadiah ketika berprestasi atau naik kelas. Bukankah orang tua di Barat selalu mengucapkan “Thank you” kepada anaknya setiap selesai melakukan perintah orang tuanya ?
Orang tua disarankan agar menyisihkan waktu sedikitnya 15 s.d 30 menit dalam sehari semalam untuk mendampingi anak-anaknya untuk berlatih atau belajar. Sayangnya, dengan 1001 macam hujjah kebanyakan dari kita tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak-anaknya dalam berlatih.
Tujuan akhir
Tujuan akhir aktifnya otak tengah bukan berarti ketika anak belajar harus menutup mata atau memejamkan mata dalam mejalankan aktivitas kesehariannya, tetapi untuk membantu anak memasuki kondisi terbimbing otak tengah. Dengan begitu, mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri dalam memaksimalkan seluruh potensi otak.
Memejamkan mata, dimaksudkan untuk membantu anak agar bisa memasuki interbrain, setelah terbiasa menutup dan bisa melihat melalui otak tengahnya maka selanjutnya tidak perlu lagi menutup mata, yang dengannya mampu menggunakan otak tengah. Adalah dengan membuka mata, juga anak dapat mengembangkan keseimbangan otak kanan dan otak kiri, sehingga kedua otak berkembang secara seimbang dan berfungsi secara maksimal.
Bagi ibu hamil, juga dapat melatih janin yang masih dalam kandungan. Caranya, dengan memperdengarkan suara musik klasik kepada bayi dalam kandugan. Bagi ibu yang beragama islam, dengan memperdengarkan bacaan ayat suci al-qur’an kepada janin yang sedang dikandungnya. Alangkah indahnya, jika sang ibu membiasakan membaca ayat-ayat suci al-qur’an sejak hamil muda hingga melahirkan.
Saat ini, ada banyak orang tua melaporkan tentang pengalamannya: Bahwa bayi yang secara rutin mendengarkan musik ketika masih dalam kandungan, si anak ketika belajar di sekolah terlihat lebih gampang menerima pelajaran dari gurunya, alias lebih cerdas ketimbang dengan bayi lainnya. Hal ini, memiliki akses yang sangat gampang, baik ke otak kiri maupun ke otak kanan. Dengan begitu, anak ketika belajar, membaca dan menghafalkan benda-benda dengan sangat cepat. Dengan begitu, anak semakin memilki percaya diri, keyakinan, minat dan konsentrasi dalam belajar.
Selain itu, bayi yang baru berusia dua bulan gerakannya terlihat seperti bayi yang berusia empat bulan. Jadi, musik klasik yang diperdengarkan secara teratur kepada janin yang masih dalam kandungan dapat mengaktifasi otak tengah, yang dengannya memaksimalkan keseluruhan fungsi otak.
Hal ini, karena otak tengah dapat menyeimbangkan dalam mengaktifkan otak kiri dan otak kanan, sehingga kedua otak tersebut berfungsi secara maksimal. (Sumber “Genius Mind Consultancy”)
H. Mansyur: Anggota asosiasi guru penulis PGRI Provinsi Jawa Barat.

4 komentar:

  1. Sya brumur 19 thun.Apkah sy
    msih bsa mengaktfasi otak tngah
    sy?Apkah slit?Adakh cra mdah
    bgi sya untk mmpljarinya?Bsakah
    sy mmnta link dmna sya dpat
    mndownload lagu atau aplkasi
    atau gambar agr sy dpat bljar
    lbih baik dan lbih cpat lg.Sy sngt
    mmbtuhkn bntuan anda.Mhon
    ptunjukny.Trma ksih

    BalasHapus
  2. @zdi: kalo dari referensinya mbah google, aktivasi otak tengah ini hanya bisa dilaksankan pada anak yang berusia antara 5 - 15 tahun.

    saat ini pelatihan2 aktivasi otak tengah selama 2 hari masih cukup relatif mahal perorangnya sekitar 3 juta rupiah.

    BalasHapus
  3. mantab pokonya...
    apalagi kita dapat hidup berbagi kepada sesama...
    mari bergabung juga bersama kami NESIA-DREAM FOR FREEDOM - raih sukses penghasilan tambahan 300 ribu sampe 15juta perbulan
    SMS : 085 102 165 982

    BalasHapus
  4. Mungkin masih bisa di atas umur 15 tahun,,

    BalasHapus